Judul : Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
link : Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
Olahraga Judo adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Pemain judo disebut juga sebagai pejudo atau judoka.
a. Sejarah
Menurut sejarahnya, judo berasal dari seni bela diri jujutsu, yaitu seni bela diri bertahan dan menyerang dengan tangan kosong tanpa senjata. Teknik bela diri Jujutsu berasal dari pegulat sumo zaman dahulu yang menjatuhkan lawan tanpa senjata. Jujutsu sendiri memiliki tujuan utama, yaitu dapat menguasai teknik menyerang dan bertahan.
![]() |
Judo |
Kemudian pada tahun 1882, Kano Jigoro mengembangkan jujutsu dengan menambahkan gayanya sendiri dan mendirikan dojo pertama judo di Kuil Eisho Ji, Tokyo, dengan nama Kodokan Judo.
Jumlah muridnya saat itu hanya sembilan orang. Kano mengembangkan teknik judo menjadi tiga target spesifik, yaitu latihan fisik, mengembangkan mental, dan berkompetisi di pertandingan.
Jumlah muridnya saat itu hanya sembilan orang. Kano mengembangkan teknik judo menjadi tiga target spesifik, yaitu latihan fisik, mengembangkan mental, dan berkompetisi di pertandingan.
Pemain judo perempuan baru diterima pada tahun 1893. Kemudian, setelah Perang Dunia II pejudo putra dan putri diperkenalkan ke luar Jepang. Sehingga, terbentuklah Persatuan Judo Eropa pada 1948 dan pada 1951, disusul dengan berdirinya Federasi Internasional Judo.
Olahraga judo ini kemudian menjadi cabang olahraga yang populer dan sudah masuk dalam kompetisi olahraga dunia. Olimpiade. Judo pertama kali resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade pada 1964 di Tokyo, Jepang. Pada 1982, judoka putri pertama kali ikut serta di Olimpiade Barcelona, Spanyol.
Baca juga: Taekwondo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan, Sistem Peraturan dan Ukuran Lapangan
Olahraga judo ini kemudian menjadi cabang olahraga yang populer dan sudah masuk dalam kompetisi olahraga dunia. Olimpiade. Judo pertama kali resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade pada 1964 di Tokyo, Jepang. Pada 1982, judoka putri pertama kali ikut serta di Olimpiade Barcelona, Spanyol.
Baca juga: Taekwondo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan, Sistem Peraturan dan Ukuran Lapangan
b. Teknik Dasar
Teknik dasar pada olahraga judo dapat dibagi menjadi dua, yaitu posisi tubuh dan teknik judo. Berikut ini penjelasannya.
Posisi tubuh
- Posisi duduk, yaitu melakukan duduk sila (seiza). Praktiknya, dari posisi berdiri adalah kaki yang kiri ditarik ke belakang dan Iutut sebelah kiri diletakkan di Iantai tempat kaki kiri tadi berpijak. Begitu juga dengan posisi kaki kanan. sama dengan kaki kiri. Kedua kaki ini harus berada pada posisi bersangga pada jari kaki dan lutut. Jari kaki posisinya lurus sejajar dengan lantai dan pantat diletakkan pada pangkal kaki. Posisi tangan diletakkan di atas paha masing-masing sisi. Ketika akan berdiri, lakukan hal yang sama dengan cara terbalik. Pada saat duduk, salam dilakukan dengan cara membungkukkan badan ke depan, sampai kedua telapak tangan menyentuh lantai dan posisi jari tangan menghadap ke depan. Salam dilakukan beberapa saat.
- Posisi berdiri, yaitu posisi ketika hormat, posisi alami, posisi bertahan, dan posisi melangkah.
- Pada saat memberi hormat (ritsurei), posisi kedua pangkal kaki dirapatkan dan membungkukkan badan ke depan, sekitar 30 derajat. Posisi tangan berada di depan paha.
- Posisi alami (shizen tai), yaitu membuka kaki sekitar 30 cm dengan posisi natural. Ini merupakan postur dasar dan alami di dalam judo.
- Posisi bertahan (jigo tai), yaitu melakukan posisi alami dengan membuka kaki lebih lebar dan lutut ditekuk, sehingga pusat gravitasi lutut lebih turun.
- Melangkah (suri ashi), dengan cara berjalan dengan telapak kaki menyusuri lantai agar terjaga kestabilan. Gerakan ini dilakukan dengan posisi yang sama agar dapat bergerak lincah ke segala arah.
- Kanan kiri (ayumi ashi), dilakukan dengan berjalan biasa dan telapak kaki melewati satu sama lain.
- Kanan kanan (tsugi ashi), dilakukan setelah kaki pertama maju dan kaki kedua maju tidak melebihi posisi kaki pertama.
- Posisi jatuh dan berguling, yaitu jatuh ke belakang (ushiro ukemi), jatuh ke samping (yoko ukemi), jatuh ke depan (mae ukemi), dan berguling ke depan (mae mawari ukemi).
Teknik bantingan judo (nage waza)
- Teknik berdiri (tachi waza), yaitu teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi waza), dan teknik kaki (ashi waza).
- Menjatuhkan diri (sutemi waza), yaitu menjatuhkan diri ke belakang (ma sutemi waza), dan menjatuhkan diri ke samping (yoke sutemt waza).
- Teknik kuncian judo (katame waza), yaitu teknik menahan (osae waza/osaekomi waza), teknik jepit (shime waza), dan teknik sambung (kansetsu waza).
- Teknik menyerang (atemi waza) dengan melakukan tendangan dan pukulan atau dengan senjata pisau atau pedang. Biasanya, dilakukan untuk latihan bebas saja (randori).
c. Peralatan dan Perlengkapan Judo
Dalam olahraga judo, peralatan yang paling penting adalah seragam (gi) yang longgar. Baju bagian atas harus menutupi pantat ketika ikat pinggang dipakai. Ujung lengan pada baju harus mempunyai jarak dengan pergelangan tangan sekitar 5 cm-8 cm. Panjang lengan baju dua per tiga dari panjang lengan. Bahan baju pun lebih tebal dari baju karate karena berfungsi untuk menahan benturan tubuh akibat bantingan ke lantai.
Bagian bawah adalah celana judo yang bahannya sama dengan baju dan harus sedikit lebih longgar. Ujung celana memiliki selisih jarak dengan pergelangan kaki. sekitar 5 cm-8 cm. Lebihnya hanya dua per tiga panjang kaki. Kemudian, ikat pinggang yang digunakan panjangnya sekitar 20 cm-30 cm yang diikatkan hingga menjuntai pada masing-masing sisi. Ikat pinggang ini khusus digunakan untuk judo dan warnanya disesuaikan dengan tingkatan masing-masing.
Pemakaian seragam pada saat judo dimulai dengan celana dipakai dengan mengikat tali celana dengan kencang. Kemudian, baju dipakai dengan meletakkan sisi kiri di atas sisi yang kanan. Setelah itu, ikatkan tali pinggang dengan cara meletakkan di tengah sabuk depan perut. Kemudian, kedua ujung sabuk diputar melingkar ke arah belakang pinggang dan tarik kembali ke depan. Ujung kedua sabuk ditalikan dengan berakhir secara horizontal. Tali ikat dengan kencang agar tidak lepas saat pertandingan.
Baca juga:
Baca juga:
d. Sistem Peraturan
Pertandingan judo dilakukan dengan cara perorangan atau beregu dan dibagi ke dalam 8 kategori berdasarkan berat tubuh atau tingakatan atau umur. Satu kali pertandingan judo diberikan waktu sekitar 3 menit - 20 menit. Perhitungan angka ditentukan dengan judoka pertama yang meraih angka, baik melalui bantingan atau kuncian.
Apabila waktu sudah habis dan belum ada yang memperoleh satu angka, maka pemenang ditentukan dengan perolehan nilai lebih tinggi atau dapat berakhir seri. Ketika akan memulai dan mengakhiri pertandingan judo, judoka saling menghormat.
Untuk sistem penilaian, yaitu satu angka dapat diperoleh melalui bantingan jika judoka mengungguli teknik Iawannya atau lebih cepat dalam membanting. Selain itu, poin satu angka diperoleh dengan kuncian, jika judoka berhasil mengunci lawan sampai lawan menyerah dengan menepuk lantai dua kali dengan tangan atau kaki. atau jika kuncian tersebut berlangsung selama 30 detik, sehingga pertandingan berakhir.
Setengah angka dapat diperoleh melalui bantingan, jika judoka mengeluarkan teknik yang cukup bagus dan layak mendapatkan angka penuh. Kuncian mendapat setengah angka jika judoka berhasil mengunci lawan mainnya, paling tidak selama 25 detik.
Akan tetapi, untuk mendapatkan setengah angka saja tidak cukup untuk menentukan pemenang. Sehingga, ada angka tambahan. Angka tambahan ini diperoleh jika teknik yang dilakukan judoka tidak cukup bagus.
Sehingga tidak jarang, dalam pertandingan menentukan angka dengan menjumlahkan angka tambahan. Sistem pemungutan suara juga memengaruhi nilai dari kedua hakim sudut dan juri.
Sehingga tidak jarang, dalam pertandingan menentukan angka dengan menjumlahkan angka tambahan. Sistem pemungutan suara juga memengaruhi nilai dari kedua hakim sudut dan juri.
Di dalam pertandingan judo ada teknik-teknik terlarang yang berjumlah 31 dan 32 untuk putri. Ada 4 tingkatan sanksi jika judoka melakukan pelanggaran, yaitu sebagai berikut.
Pelanggaran ringan (Shido)
- Judoka tidak bersemangat ketika bertarung, sehingga tidak menyerang selama lebih dari 3O detik.
- Melepaskan ikat pinggangnya atau ikat pinggang lawan tanpa izin dari juri.
- Melilitkan tangan lawan dengan ujung ikat pinggang atau ujung baju.
- Berpegangan pada ujung lengan baju atau celana lawan untuk memelintir.
- Menggigit seragam lawan.
- Menyentuh wajah lawan dengan tangan atau kaki.
- Menjambak rambut lawan.
- Mengunci telapak tangan lawan lebih dari 6 detik dengan tangan sendiri dalam posisi berdiri.
Pelanggaran kecil (Chui)
- Selama dikunci lawan, memasukkan bagian kaki ke seragam lawan atau ikat pinggang atau baju lawan.
- Mencoba melepaskan genggaman lawan dengan cara mematahkan jari lawan.
- Untukmu lepas dari cengkraman, menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut.
Pelanggaran berat (Keikoku) dengan mengurangi nilai setengah angka
1. Mengunci lengan lawan selain disikut.
2. Ketika lawan sedang terbaring karena sudah dibanting, kemudian ditarik kembali untuk dibanting.
3. Melakukan tindakan yang berbahaya yang bertentangan dengan judo.
Pelanggaran serius (Hansaku make)
Pelanggaran serius dapat membuat judoka didiskualifikasi karena melakukan tindakan yang berbahaya, baik bagi lawan atau orang lain. Empat kali melakukan pelanggaran ringan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.
e. Ukuran dan Gambar Lapangan
Olahraga judo adalah salah satu olahraga seni bela diri yang dilakukan di atas matras (tatami) yang berbentuk segi empat. Matras dibatasi oleh garis merah (jonai) dengan luas arena 9,1 meter yang terdiri atas 50 tatami.
![]() |
Lapangan judo |
Panjang sisi 14,55 meter atau sepanjang 8 tatami yang dijajarkan. Selain itu, sekarang ini di beberapa pertandingan judo sudah menggunakan pegas di bawah lantai palsu agar menahan benturan akibat bantingan. Apabila teknik dilakukan di luar garis merah, maka tidak dihitung atau tidak sah.
Posisi pemain dan juri pada saat pertandingan adalah kedua judoka posisinya berdiri di tengah-tengah belakang garis sejajar yang diawasi oleh juri. Kemudian, di sudut bagian atas dan bawah duduk dua hakim. Di belakangnya, duduk masing-masing judoka dari regu yang sama di luar arena. Selain itu, ada pencatat waktu dan pencatat nilai.
Daftar Pustaka
Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga. Jakarta timur, Dunia cerdas
Daftar Pustaka
Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga. Jakarta timur, Dunia cerdas
Demikianlah Artikel Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
Sekianlah artikel Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/08/judo-lengkap-sejarah-teknik-dasar.html
0 Response to "Judo Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Perlengkapan, Peraturan dan Ukuran Lapangan"
Posting Komentar