Judul : Gizi Bayi
link : Gizi Bayi
Gizi Bayi
Tujuan artikel ini agar mahasiswa yang sedang atau telah menjalani tiga tahun perjuangan untuk menjadi Ahli Madya Gizi dapat memahami konsep dan bidang kajian ilmu gizi. Informasi yang di sajikan kali ini adalah Gizi Bayi, yang di kutip dari sebuah buku berjudul "Dasar ilmu Gizi".
Tersedia pula informasi
- Gizi balita
- Gizi anak usia sekolah
- Gizi remaja
- Gizi Dewasa
- Gizi pada wanita hamil
- Gizi ibu menyusui
- Gizi lansia
Gizi Bayi
Pada saat bayi mengalami pertumbuhan yang pesat. Jika dihitung saat kelahiran pertumbuhan berat badan dan tinggi badan sangat cepat. Perubahan organ tubuh selama tahun pertama mempengaruhi kesiapan bayi untuk menerima makanan padat. Di awal kehidupannya, lambung dan usus bayi sesungguhnya belum sepenuhnya matang.
![]() |
Gizi Bayi |
Bayi dapat mencerna gula dan susu (laktosa), tetapi belum mampu menghasilkan amylase dalam jumlah yang cukup. Ini berarti bahwa bayi tidak dapat mencerna tepung sampai paling tidak usia 3 bulan.
Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Bayi yang dilahirkan dengan kondisi normal sebaiknya diberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif sebagai makanan pertamanya
2. ASI Eksklusif artinya bayi tidak diberikan makanan lain selain ASI selama 6 bulan dan pemberian ASI sebaiknya dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.
3. Pemberian ASI mempunyai keunggulan yang bermanfaat baik bagi ibu maupun bayi
Keutamaan air susu ibu (ASI)
Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan bayi akan zat gizi boleh dikatakan sangat kecil. Namun jika diukur berdasarkan persentase berat badan, kebutuhan bayi akan zat gizi ternyata melampaui kebutuhan orang dewasa, hampir dua kali lipat.
Makanan pertama dan utama bayi tentu saja air susu ibu. Pilihan ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Air susu ibu cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan bayi.
![]() |
Perhatikan gambar perbandingan |
Kebutuhan Zat Gizi Bayi
a. Energi
1) Kebutuhan energi bayi yang cukup selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi menurut usia dan berat badan.
2) Taksiran kebutuhan selama 2 bulan pertama (masa pertumbuhan cepat) yaitu 120 kkal/kg BB/hari tetapi intake energy berkurang menjadi 70- 85 kkal/kg BB pada usia 4 bulan.
3) Secara umum, 6 bulan pertama kehidupan bayi memerlukan energi 115-120 kkal/kg BB/hari.
4) Energi didapatkan dari karbohidrat, lemak, protein.
5) Kecukupan gizi bayi menjelang usia empat dan enam bulan ditaksir berdasarkan konsumsi protein dari ASI dari ibu.
6) Pada usia bayi menjelang enam bulan pertama, setiap 100 ml ASI rata-rata mengandung 70 Kalori dan 1,15 gr protein ASI.
7) Konsumsi ASI bayi yang sehat tanpa diberi makanan tambahan lain berkisar antara 600-900 ml (rata-rata 750 ml) per hari selama 6 bulan pertama mengandung sekitar 6,9-10,4 g protein senilai telur.
8) WNPG 2006 :
a) Usia 0-6 bulan : AKE = 550 Kal/hari dan AKP = 10 g/hari
b) Usia 7-11 bulan : AKE = 650 Kal/hari dan AKP = 16 g/hari
b. Cairan
1) Kebutuhan cairan berkaitan dengan asupan kalori , suhu lingkungan, kegiatan fisik, kecepatan pertumbuhan dan berat jenis air seni.
2) Bayi yang sehat akan merasa kenyang dengan pasokan ASI sebanyak 150-200 cc/kg BB/hari yaitu pada 6 bulan pertama.
![]() |
kebutuhan cairan |
c. Lemak
1) ASI memasok sekitar 40-50% energi sebagai lemak (3-4 gr/100cc).
2) Dari ASI bayi dapat menyerap 85-90% lemak.
3) Lemak di butuhkan selain sebagai sumber energi, juga memudahkan penyerapan asam lemak esensial
d. Karbohidrat
1) Tergantung kebutuhan akan kalori
2) Sebaiknya 60-70% energi dipasok oleh karbohidrat.
3) Pada ASI dan sebagian besar susu formula, laktosa memang menjadi sumber karbohidrat utama.
4) Sumber karbohidrat diperkirakan 40-50% dalam bentuk laktosa.
e. Protein
1) Pada enam bulan pertama usia bayi, hampir setengah dari kecukupan protein digunakan untuk pertumbuhan (growth).
2) Pada enam bulan kedua, sekitar 40 persen kecukupan proteinnya untuk pertumbuhan dan selebihnya untuk pemeliharaan tubuh. (maintenance) serta keperluan lain.
f. Mineral dan Vitamin
1) ASI yang sehat dan cukup makan dianggap cukup mengandung elemen, kecuali vit. D dan di beberapa daerah tertentu flour.
2) Sebelum diputuskan untuk memberikan suplementasi, perlu dipertimbangkan keadaan, seperti:
a) Status gizi bayi serta ibunya
b) Perkiraan asupan makanan ibunya
c) Makanan padat apa yang akan diberikan pada bayi saat penyaihan
d) Komposisi zat gizi dalam makanan tersebut
g. Zat Besi
1) Masih diperdebatkan
2) Bayi telah berusia 4-6 bulan, kebutuhan Fe kurang lebih 7 mg.
h. Pola suplementasi lain
Jika bayi diberikan ASI dalam jumlah yang adekuat, dan ibu memiliki status gizi yang baik, suplementasi tidak perlu diberikan. Banowati (2014, hlm 60-64)
Lilis Banowati, (2014), Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta, Deepublish
Lilis Banowati, (2014), Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta, Deepublish
Demikianlah Artikel Gizi Bayi
Sekianlah artikel Gizi Bayi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Gizi Bayi dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/08/gizi-bayi.html
0 Response to "Gizi Bayi"
Posting Komentar