Pengertian Evidence Based Midwifery

Pengertian Evidence Based Midwifery - Hallo sahabat Suka Suka Saya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengertian Evidence Based Midwifery, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ilmu Kebidanan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian Evidence Based Midwifery
link : Pengertian Evidence Based Midwifery

Baca juga


Pengertian Evidence Based Midwifery

Pengertian Evidence based Midwifery 

Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti. Bukti ini pun tidak sekadar bukti tapi bukti ilmiah terkini yang bias dipertanggung jawabkan. 

Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian informasi berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997). Jadi, Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi. 
Pengertian Evidence Based Midwifery
Evidence based midwifery
Hal ini terjadi karena Ilmu Kedokteran berkembang sangat pesat. Temuan dan hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat digantikan dengan temuan baru yang segera menggugurkan teori yang ada sebelumnya.

Sementara hipotesis yang diujikan sebelumnya bisa saja segera ditinggalkan karena muncul pengujian-pengujian hipotesis baru yang lebih sempurna. Sebagai contoh, jika sebelumnya diyakini bahwa episiotomi merupakan salah satu prosedur rutin persalinan khususnya pada primigravida, saat ini keyakinan itu digugurkan oleh temuan yang menunjukkan bahwa episiotomi secara rutin justru sering menimbulkan berbagai permasalahan yang kadang justru lebih merugikan bagi quality of life pasien.

Demikian pula halnya dengan temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada sebagian penggunanya. 

Bukti ini juga mempunyai tingkat kepercayaan untuk dijadikan sebagai evidence based. Untuk tingkat paling tinggi (Ia) adalah hasil penelitian dengan meta analisis dibawahnya atau level I b adalah hasil penelitian dengan randomized control trial, II a. non randomized control trial, II b. adalah hasil penelitian quasi eksperime lalu hasil studi observasi (III) dan terakhir expert opinion, clinical experience (IV). Untuk mendapatkan bukti ini bisa diperoleh dari berbagai macam hasil penelitian yang telah dipublikasikan oleh berbagai macam media, itulah evidence base. Melalui paradigma baru ini maka setiap pendekatan medik barulah dianggap accountable apabila didasarkan pada temuan-temuan terkini yang secara medik, ilmiah, dan metodologi dapat diterima. 

Tidak semua EBM dapat langsung diaplikasikan oleh semua profesional kebidanan di dunia. Oleh karena itu bukti ilmiah tersebut harus ditelaah terlebih dahulu, mempertimbangkan manfaat dan kerugian serta kondisi setempat seperti budaya, kebijakan dan lain sebagainya.
Baca juga: Teori yang berhubungan dengan praktek kebidanan

Manfaat Evidence Based Midwifery dalam Praktik Kebidanan 

Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi atau dicegah. Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab tes-tes rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah. 

Asuhan yang dilakukan dituntut tanggap terhadap fakta yang terjadi, menyesuaikan dengan keadaan atau kondisi pasien dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan evidence based asuhan kebidanan, yang tentu saja berdasar kepada hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu: standar asuhan kebidanan, standar pelayanan kebidanan, kewenangan bidan komunitas, fungsi utama bidan bagi masyarakat. Fungsi utama profesi kebidanan, ruang lingkup asuhan yang diberikan. 

Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang berdasarkan evidence based tersebut tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang di alami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga untuk memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Konsep dasar kebidanan

Kategori Evidence Based Menurut World Health Organization (WHO) 

Menurut WHO, Evidence based terbagi sebagai berikut: 

  1. Evidence-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada sebagian penggunanya.
  2. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kedokteran (Clinical Governance): suatu tantangan profesi kesehatan dan kedokteran di masa mendatang.
  3. Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. 
  4. Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru berkembang, memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan pasien. 

Sumber Evidence Based 

Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, buletin, atau CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain. Contoh situs yang dapat diakses secara gratis (open access) seperti: 
  • Evidence based Midwifery di Royal College MidwivesInggris: http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-l1-issue-1the-physical-effect-of-exercise-inpregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-diabetesbirthweight-and-type-of-delivery-a-struc/
  • MidwiferyToday: http//www.midwiferytoday.com/articles midwifestouch.asp
  • International Breastfeeding Journal: http://www.interna tionalbreastfeedingjournal.com/content
  • Comfort in Labor:  http://Childbirthconnection.org.
  • Journal of Advance Research in Biological Sciences: http://www.ejmanager.com/mnstemps/86/861363938342.pdf?t=1370044205
  • American Journal of Obstetric and Gynecology: http: //ajcn.nutrition.org/
  • American Journal of Clinical Nutrition: http://ajcn. nutrition.org/
  • American Journal of Public Health: httpzl/ajcn. nutrition.org/
  • American Journal of Nursing: http://journals.lww.com/ajnonline/pages/default.aspx
  • Journal of Adolescent Health:  http://www.jahonline.org/ article/S1054-139X(04)00190-9/abstract 




Demikianlah Artikel Pengertian Evidence Based Midwifery

Sekianlah artikel Pengertian Evidence Based Midwifery kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengertian Evidence Based Midwifery dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/09/pengertian-evidence-based-midwifery.html

0 Response to "Pengertian Evidence Based Midwifery"

Posting Komentar