Judul : Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air
link : Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air
Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air
Semua Olahraga Air yang sering di pertandingkan pada Olimpiade akan dijelaskan pada artikel ini:
Berikut penjelasannya
Berikut penjelasannya
- Renang dan macam-macam renang yang biasa di pertandingkan
- Renang gaya bebas
- Renang gaya dada
- Renang gaya punggung
- Renang gaya kupu-kupu
- Renang Indah
- Loncat Indah dan
- Polo air
Air merupakan komponen alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia. Bagi manusia, air memiliki banyak manfaat guna memenuhi kebutuhan hidupnya, di antaranya adalah untuk dikonsumsi sebagai air minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun, air juga dapat dimanfaatkan untuk sarana olahraga. Apa sajakah itu?
Olahraga air dibagi ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu olahraga yang dilakukan di dalam air dan olahraga yang dilakukan di atas permukaan air. Jenis olahraga yang termasuk ke dalam kategori olahraga di dalam air adalah renang dan menyelam. Sedangkan jenis olahraga yang termasuk ke dalam kategori olahraga di atas permukaan air di antaranya adalah snorkling dan rafting atau arung jeram.
Namun jika berbicara mengenai Olimpiade, maka cabang olahraga air yang dipertandingkan adalah renang, renang indah, menyelam, dan polo air.
Berikut penjelasan lebih dalam mengenai empat cabang olahraga tersebut.
1. Renang
Renang merupakan salah satu olahraga air yang sangat mudah untuk dinikmati oleh masyarakat. Olahraga renang sering dijadikan olahraga alternatif selain sepak bola. Hal ini dikarenakan sarananya yang mudah dan tersedia di lingkungan masyarakat, juga karena harganya yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Olahraga renang memiliki banyak manfaat selain untuk kesehatan, yaitu menyehatkan tubuh juga sebagai kegiatan pengisi waktu luang atau rekreasi. Olahraga renang rekreasi sering dimanfaatkan juga oleh para pekerja yang ingin melepaskan rasa penat dan rileksasi.
Olahraga renang memiliki beberapa nomor yang sering diperlombakan, seperti renang gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Sementara nomor lainnya yang dipertandingkan di Olimpiade adalah gaya ganti perorangan, gaya ganti estafet, gaya bebas estafet, dan maraton. Berikut tabel mengenai jarak pada setiap nomor yang dipertandingkan, khususnya pada Olimpiade.
Baca juga: Semua Tentang Olahraga Atletik: Renang, Loncat Indah, dan Polo Air
Baca juga: Semua Tentang Olahraga Atletik: Renang, Loncat Indah, dan Polo Air
a. Sejarah
Sejarah renang dimulai sekitar tahun 1800 dan gaya yang digunakan untuk pertama kalinya adalah gaya dada. Gaya ini digunakan sebagian besar atlet renang. Akan tetapi, sebenarnya renang telah dikenal pada masa prasejarah karena ditemukan beberapa bukti bahwa saat itu olahraga renang telah menjadi olahraga atau aktivitas air. Salah satunya adalah ditemukannya lukisan seseorang yang sedang berenang menggunakan alat dan menggerakkan tangannya seperti sedang mengayuh.
Gaya lainnya pun diciptakan. John Arthur adalah orang yang menciptakan sebuah gaya renang yang bernama gaya trudgen. Gaya ini seperti menirukan gaya bebas yang sering dilakukan suku Indian. Namun, karena terjadi penolakan oleh bangsa lnggris, maka John Arthur mengubah beberapa gerakan trudgen tersebut dengan mengganti gerakan pada kaki menjadi gerakan kaki seperti menggunting.
Cabang olahraga renang kembali dipertandingkan dan debut internasionalnya dimulai pada ajang olahraga terbesar sekelas Olimpiade. Renang masuk ke dalam cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade 1896. Kemudian, dibentuk sebuah federasi bernama Federasi Renang Internasional pada tahun 1908.
Gaya lainnya yang mulai diperkenalkan adalah gaya kupu-kupu dan mulai dikembangkan pada tahun 1930-an. Renang gaya kupu-kupu dianggap sebagai variasi atau gabungan dari gaya dada. Pada tahun 1952, renang kupu-kupu akhirnya menjadi khas dan nama tersendiri.
Sementara sejarah renang di Indonesia terjadi sekitar tahun 1917-an, di mana didirikan perkumpulan olahraga renang Bandung atau dikenal dengan Bandungse Zwembond dan Oost lava Zwembond atau yang lebih dikenal dengan Perserikatan Berenang Jawa Barat. Pada tahun 1951,didirikan Persatuan Berenang Seluruh Indonesia, tepatnya pada tanggal 21 Maret. Untuk pertama kalinya, Indonesia mengikuti pertandingan renang di Olimpiade Helsinki yang digelar pada tahun 1952.
Baca juga: Tarung Drajat lengkap; Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapanganr
Baca juga: Tarung Drajat lengkap; Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapanganr
b. Teknik dasar
Olahraga renang terdiri dari beberapa jenis gaya, yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Empat gaya tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda saat dipelajari. Namun banyak yang menganggap bahwa gaya bebas adalah induk dari segala gaya renang.
Renang gaya bebas
Gaya bebas merupakan salah satu gaya yang membutuhkan koordinasi antara gerakan tangan, kaki, dan pernapasan. Renang gaya bebas memosisikan badan perenang dengan dada menghadap permukaan air. Gerakan ini bermula dari sebuah tolakan kaki ke dinding kolam untuk posisi meluncur dan menggerakkan lengan yang diikuti dayungan kaki.
Posisi meluncur di sini adalah membiarkan posisi tubuh diam tanpa bergerak untuk sejenak dengan kaki diluruskan dan tangan pun diluruskan ke depan seperti sedang memegang papan pelampung.
Posisi meluncur di sini adalah membiarkan posisi tubuh diam tanpa bergerak untuk sejenak dengan kaki diluruskan dan tangan pun diluruskan ke depan seperti sedang memegang papan pelampung.
Setelah tubuh meluncur lurus ke depan, maka perlahan gerakan lengan seperti sedang mengayuh ke dalam air, dan dilakukan secara bergantian, lengan kanan dan lengan kiri. Pada saat lengan bergerak secara bergantian, kaki melakukan gerakan seperti mendayung atau membelah air secara bergantian dan dilakukan secara cukup cepat. Lalu, bagaimana dengan posisi wajah atau kepala? Bagaimana juga dengan teknik pengambilan napasnya?
Kepala atau wajah perenang menghadap ke dalam air. Namun, posisi ini akan berubah seiring dengan pengambilan oksigen. Pengambilan napas ini dapat dilakukan pada saat perenang menoleh ke kanan atau ke kiri. Tentunya pengambilan napas ini dilakukan pada saat lengan sedang bergerak. Misalnya, pada saat lengan kanan sedang mengayuh atau mendayung air, tengokkan kepala ke arah kanan sejenak untuk menghirup oksigen. Kemudian, buanglah napas pada saat kepala menghadap ke dalam air.
Gaya bebas ini merupakan salah satu gaya yang sangat diandalkan pada saat melakukan penyelamatan dalam air karena renang gaya ini dapat dilakukan sangat cepat dan mudah dibandingkan dengan gaya renang yang lainnya.
Renang gaya dada
Gaya ini lebih banyak dikenal dengan sebutan gaya katak karena gerakannya hampir serupa dengan katak yang sedang berenang dalam air. Posisi tubuh pada renang gaya dada sama dengan renang gaya bebas, menghadap ke dalam air. Perbedaannya terletak pada koordinasi gerakan lengan, gerakan kaki, dan teknik pengambilan napas. Renang gaya dada ini cenderung dilakukan lebih santai jika dibandingkan dengan renang gaya bebas.
Gerakan lengan pada gaya dada, baik lengan kanan dan kiri, dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Sebagai awalan kedua, lengan diluruskan ke depan seperti gerakan meluncur. Kemudian, buka kedua lengan ke arah samping seperti gerakan membuka air. Gerakan ini akan membuat perenang maju ke depan. Kaki melakukan gerakan-gerakan seperti gerakan menendang ke arah luar. Lalu, bagaimana dengan teknik pengambilan napasnya?
Pengambilan oksigen dilakukan pada saat kepala ke luar dari air dan berada di atas permukaan air. Pada saat itu, mulut perenang sedikit terbebas dari air, sehingga mudah untuk melakukan pengambilan napas. Teknik ini yang membedakan teknik pengambilan napas dengan renang gaya bebas. Gerakan ini membuat batang tubuh perenang dalam keadaan diam atau tetap. Hitungan gerakan kaki dan lengan pada saat pengambilan napas dapat dilakukan pada hitungan satu kali gerakan kaki dan lengan atau hitungan dua kali.
Sebagai tambahan informasi, renang gaya dada ini dianjurkan oleh para ahli karena dapat membantu menyehatkan tubuh. Akan tetapi, manfaat ini akan didapatkan tubuh jika dilakukan dengan rutin. Misalnya, seminggu dua kali. Renang gaya bebas ini akan sangat baik dan dianjurkan bagi perenang pemula atau usia dini, di mana koordinasi gerakan lengan dan kakinya dapat membantu pembentukan gerak dasar tubuh. Manfaat yang lainnya adalah renang gaya dada ini cocok untuk dijadikan sebagai renang rileksasi karena gerakannya yang lambat dapat membuat tubuh tetap tenang dan membantu pernapasan lebih baik.
Sebagai permulaan, renang gaya dada ini dapat dilatih dengan cara berpegangan pada dinding kolam. Mulailah dengan berlatih teknik pernapasan.
Misalnya, memasukkan kepala selama kurang lebih 5 detik, kemudian angkat kepala dan ambil napas. Lalu, masukkan kembali kepala ke dalam air. Lakukan gerakan ini beberapa set. Setelah dirasa cukup menguasai teknik pernapasan, dapat dilanjutkan dengan melatih koordinasi lengan dan kaki.
Untuk penggambaran lebih jelas, dapat dilihat teknik gerakan renang gaya dada dalam sebuah video teknik renang gaya dada.
Renang gaya punggung
Teknik renang gaya punggung ini hampir sama dengan teknik renang gaya bebas, mulai dari gerakan lengan dan kaki. Perbedaannya terletak pada posisi tubuh, di mana renang gaya bebas memosisikan tubuh menghadap ke dalam air. Sementara itu, renang gaya punggung memosisikan tubuh menghadap ke atas atau langit, posisi punggung berada di bawah menghadap pada permukaan air. Tidak perlu khawatir akan kehabisan oksigen atau sulit bernapas, karena teknik renang gaya punggung ini memosisikan hidung dan mulut perenang berada di atas.
Teknik gerakan renang gaya punggung ini akan sangat efektif dilakukan jika posisi kepala perenang tetap menghadap ke atas atau Iangit dan tidak diperbolehkan melihat ke arah depan, karena akan membuat posisi kaki perenang turun ke bawah. Walaupun perenang tidak dapat melihat keadaan di belakangnya, perenang tidak perlu khawatir akan kepalanya pada saat mencapai dinding finish. Karena sebelum kejuaraan dimulai, perenang dilatih terlebih dahulu untuk menghitung jumlah gerakan.
Perbedaan lainnya yang membedakan renang gaya punggung dengan gaya renang lainnya adalah posisi start yang dilakukan di bawah papan blok start atau berada dalam air dengan posisi tubuh menghadap ke dinding dan membelakangi kolam. Agar memudahkan tubuh tetap diam pada saat start, tangan perenang memegang pada besi kolam dan kaki ditekuk, seperti tubuh sedang bergelantungan.
Renang gaya kupu-kupu
Teknik renang gaya kupu kupu dianggap 1ebih kompleks dan memiliki kesulitan tersendiri. lika ketiga gerakan lainnya mudah untuk dipelajari, maka berbeda dengan teknik renang yang saat ini. Dibutuhkan kekuatan otot lengan dan kaki yang cukup kuat untuk melakukannya. Gaya kupu-kupu ini lebih akrab di mata pelajar sebagai gerakan lumba-lumba karena gerakannya yang meliukkan badan.
Hampir sama dengan teknik renang gaya dada, di mana posisi batang tubuh tetap diam. Perbedaannya terletak pada koordinasi gerakan lengan dan kaki. Gerakan lengan dimulai dengan menekan ke bawah, kembangkan ke arah samping kanan dan kiri, rentangkan hingga ke belakang. Setelah kedua lengan berada di belakang, angkat dengan cara mengayun ke atas permukaan air.
Gerakan lengan ini bersamaan dengan gerakan kaki. Kaki mulai digerakkan pada saat lengan berada di belakang. Kaki menekan dan mendorong, seperti gerakan kaki dolphin atau lumba-lumba.
Bagaimana dengan teknik mengambil napas? Teknik ini dilakukan pada saat lengan berada di luar atau di atas permukaan air. Karena pada saat yang sama, tubuh terdorong dan terangkat ke atas. Pada saat itulah, kesempatan perenang mengambil napas. Gerakan diulang kembali ke semul, dengan cara memasukkan kepala ke dalam airyang kemudian diikuti oleh lengan.
Gerakan renang gaya kupu-kupu ini membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan renang gaya lainnya, karena gerakan koordinasi yang dilatih pun lebih kompleks. Gara renang ini bahkan sering disebut gaya renang paling sulit di antara yang lainnya karena dibutuhkan daya tahan otot lengan dan kaki serta otot pernapasan.
Baca juga: Sepak Takraw: Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapangan
Baca juga: Sepak Takraw: Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapangan
c. Peralatan dan perlengkapan
Dalam cabang olahraga ini, tidak banyak peralatan yang dibutuhkan. Perenang mengenakan pakaian renang yang sesuai, kacamata renang, dan jika diperlukan dapat menggunakan sepatu katak yang dapat membuat dorongan pada kaki lebih cepat. Hanya saja fasilitas atau tempatnya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti kolam renang dan tali pembatas sebagai batas lintasan. Kolam renang berskala olimpiade harus dilengkapi dengan alat pengukur waktu dan papan blok untuk start.
Pakaian
Perlengkapan renang yang digunakan oleh perenang salah satunya adalah pakaian renang. Pakaian renang menjadi hal yang sangat penting, mengingat dalam Olimpiade, setiap perenang mengenakan pakaian renang dengan merek yang telah disetujui oleh pihak Federasi Renang Internasional. Perlengkapan lainnya yang dibutuhkan, seperti kacamata renang.
Perenang yang memiliki mata minus (kurang jelasnya penglihatan) boleh mengenakan kacamata yang sudah dilengkapi dengan lensa minus. Perlengkapan lainnya yang boleh dikenakan oleh perenang adalah topi renang. Fungsinya adalah dapat meminimalkan penampilan rambut perenang, terutama perenang wanita yang berambut panjang, sehingga leluasa dalam melakukan gerakan renang.
Akan tetapi, dalam Olimpiade dan kejuaraan renang lainnya, perenang tidak diperkenankan menggunakan kaki katak dan sirip, serta perlengkapan lainnya yang dapat memengaruhi kecepatan perenang dan mengganggu perenang lainnya.
Kolam renang
Kolam renang yang dibutuhkan untuk kepentingan Olimpiade memiliki kriteria. yaitu panjang kolam 50 meter dan lebar kolam sepanjang 25 meter. Kolam renang Olimpiade memiliki kedalaman paling dangkal sedalam 1,35 meter.
Lintasan
Lebar kolam renang adalah sepanjang 25 meter, jika terdapat 8 papan blok start, maka lebar masing-masing lintasan sekitar 2,5 meter. Lintasan dibatasi dengan menggunakan tali yang berbahan dasar plastik tebal dan kuat seperti pelampung berbentuk bulat dan berukuran kecil. Bentuknya ini memungkinkan dapat berputar atau bergerak mengikuti riak air kolam.
Tali pembatas lintasan ini dibedakan warnanya. Warna-warna tersebut berdasarkan nomor lintasan. Tali lintasan berwarna hijau untuk menandai lintasan 1 dan 8 tali lintasan berwarna biru untuk menandai lintasan 2, 3, 6 dan 7 dan tali lintasan berwarna kuning untuk menandai lintasan nomor 4
dan 5. Penempatan perenang pada papan blok start pun tidak sembarangan dipilih. Mereka harus melalui tahap penyisihan, di mana perenang dengan catatan waktu terbaik akan ditempatkan pada posisi lintasan yang berada di tengah. Sementara untuk perenang dengan catatan waktu di bawahnya akan ditempatkan pada lintasan lainnya secara berurutan, yaitu lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
Pengukur waktu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengukur waktu harus tersedia di kolam renang berskala internasional atau Olimpiade. Kejuaraan besar semacam ini akan sangat membutuhkan alat ini karena dianggap lebih sesuai. Papan waktu yang disentuh ini untuk pertama kalinya digunakan pada Pan-American Games yang diselenggarakan di Kanada pada tahun 1967.
Cara kerja alat ini adalah dengan disentuh oleh perenang, maka akan otomatis mencatat waktu. Alat ini diletakkan di kedua bagian sisi kolam, pada dinding pembalikan, dan dinding finish dengan ketebalan sekitar 1 cm.
Balok Start
Kolam renang yang berskala internasional memiliki balok start, di mana terdapat pengeras suara yang berfungsi sebagai tanda start. Suara yang keluar dari pengeras suara tersebut adalah suara tembakan pistol. Balok start ini memiliki ketinggian sekitar kurang lebih 1 meter dari permukaan kolam.
Ukuran permukaan balok start adalah 0,5 meter x 0,5 meter dengan dilapisi bahan yang membuat balok start tidak licin dan aman digunakan. Kemiringan balok start pun perlu diperhatikan, yaitu tidak melebihi dari 10 derajat karena akan memengaruhi tolakan atau awalan start.
Ukuran permukaan balok start adalah 0,5 meter x 0,5 meter dengan dilapisi bahan yang membuat balok start tidak licin dan aman digunakan. Kemiringan balok start pun perlu diperhatikan, yaitu tidak melebihi dari 10 derajat karena akan memengaruhi tolakan atau awalan start.
d. Sistem Peraturan
Pada saat kejuaraan berlangsung, harus ditetapkan sebuah ketentuan atau peraturan. Begitu pun dengan cabang olahraga renang, di mana setiap perlombaan memiliki peraturan yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh setiap elemen dalam perlombaan renang tersebut, tidak terkecuali atlet dan para pengurusnya. Salah satunya adalah peraturan mengenai awalan atau start.
Terdapat perbedaan awalan atau start antara renang gaya bebas, renang gaya dada, dan renang gaya kupu-kupu yang menggunakan start di atas balok start. Pada saat melakukan startdi atas balokstart, posisi badan perenang harus sedikit dibungkukkan dengan lutut sedikit ditekuk. Sedangkan renang gaya punggung melakukan start di dalam air. Posisi start pada renang gaya punggung ini pun digunakan pada saat perlombaan renang nomor estafet, yang dilakukan oleh perenang pertama.
Pada saat start, wasit akan memberikan aba-aba 'siap' atau dengan kata lain dalam bahasa lnggris 'take your marks’. Harus diperhatikan bahwa pada saat start, perenang tidak boleh melakukan loncatan ke dalam kolam sebelum abaaba diteriakkan. Jika hal ini dilanggar, start yang dilakukan perenang dianggap tidak sah.
e. Ukuran kolam renang
2. Renang indah
Berbicara renang indah, yang terpikirkan adalah keindahan gerak dalam aktivitas berenang. Sebenarnya, renang indah merupakan cabang olahraga air yang menyatukan unsur olahraga lainnya, yaitu olahraga renang, olahraga senam, dan seni tari. Olahraga renang indah sama dengan olahraga berenang pada umumnya, di mana pelatihannya membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik perenang.
Namun, ada beberapa hal yang membedakannya dengan olahraga renang pada umumnya.
Selain kekuatan dan ketahanan fisik, juga mengonsentrasikan pada keanggunan dan keluwesan gerak serta daya tahan diri dengan mampu menahan napas untuk beberapa lama dalam air. Jika diperhatikan, renang indah ini lebih tampak seperti menari dalam kolam renang.
Namun, ada beberapa hal yang membedakannya dengan olahraga renang pada umumnya.
Selain kekuatan dan ketahanan fisik, juga mengonsentrasikan pada keanggunan dan keluwesan gerak serta daya tahan diri dengan mampu menahan napas untuk beberapa lama dalam air. Jika diperhatikan, renang indah ini lebih tampak seperti menari dalam kolam renang.
Renang indah terdiri atas beberapa nomor yang dipertandingkan, yaitu nomor tunggal, nomor duet, nomor trio, dan nomor beregu. Dalam nomor tunggal, perenang indah melakukan gerakan secara sendiri-sendiri atau individu. Dalam nomor duet, renang indah dilakukan oleh dua orang atlet. Nomor trio dilakukan oleh tiga orang atlet. Adapun nomor beregu, renang indah dilakukan secara berkelompok dengan jumlah lebih dari lima orang atlet. Setiap nomor memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tidak terkecuali pada nomor beregu yang membutuhkan kekompakan gerak. Semakin kompak dan harmonis gerakan yang dilakukan, renang indah pun semakin menarik untuk disaksikan dan sangat berpengaruh pada penilaian juri.
a. Sejarah
Cabang olahraga renang indah merupakan salah satu olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade dan berada di bawah naungan FINA, sedangkan untuk cabang olahraga renang indah Indonesia berada di bawah naungan PRSI. Renang indah pertama kalinya dipertandingkan di Berlin pada tahun 1890 dan 1891. Pemah juga dipertandingkan pada tahun 1892 yang diselenggarakan di London. Pertandingan renang indah dulunya hanya boleh diikuti oleh kaum pria saja. Kemudian pada tahun 1907, barulah wanita diperbolehkan untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Renang indah disebut juga sebagai renang Sinkronisasi.
Renang indah di kancah olahraga air semakin berkembang namanya saat seorang penari balet asal Australia yang bernama Annette menampilkan kehebatannya dalam menari balet yang dilakukannya di sebuah akuarium besar yang terdapat di New York. Sejak saat itu, penampilan memukaunya menjadi bahan perbincangan banyak orang dan meluas di mata masyarakat Amerika Serikat. Tidak hanya Annette, seorang mahasiswi Wisconsin University bernama Katherine Curtis, juga ikut meramaikan dunia renang indah dengan mengembangkan teknik gerakan renang indah, yaitu gerakan menyelam di dalam air. Kemudian, ia mendirikan sebuah klub khusus penari balet dalam air yang dinamakan Modern Mermaids yang bertempat di Universitas Chicago. Klub balet air ini memperkenalkan dirinya melalui pameran dagang di Chicago yang diselenggarakan pada tahun 1934.
Pada tahun 1984, tepatnya pada Olimpiade Los Angeles, untuk pertama kalinya renang indah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Saat itu, renang indah memiliki dua jenis kategori yang di pertandingkan, tunggal dan duet.
Kini, renang indah di ajang Olimpiade hanya mempertandingan kategori duet dan beregu, di mana beregu berjumlah 8 orang atlet. Namun, berbeda
Kini, renang indah di ajang Olimpiade hanya mempertandingan kategori duet dan beregu, di mana beregu berjumlah 8 orang atlet. Namun, berbeda
dengan kejurnas yang diselenggarakan Amerika Serikat yang mempertandingkan kategori trio, di mana satu regunya berjumlah 3 orang atlet.
b. Nomor yang di pertandingkan
Cabang olahraga renang indah memiliki 2 nomor pertandingan, yaitu sikap dasar atau figure dan technical routine. Nomor figure ini lebih menitik beratkan pada kesempurnaan gerakan secara teknik dan tidak menggunakan irama atau musik. Sementara nomor technical routine pada saat pelatihan dan pelaksanaannya menggunakan iringan musik atau irama. Pada saat pelaksanaannya, teknik gerakan renang indah yang dilakukan atlet harus sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
c. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan yang digunakan pada cabang olahraga renang indah sebagian besarnya hampir sama dengan olahraga renang pada umumnya, seperti penutup kepala, penutup telinga, dan penjepit hidung. Peralatan ini digunakan untuk mencegah masuknya air ke dalam hidung dan telinga karena
dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi pada saat masuk dan berada di dalam air. Hanya satu yang perlu diperhatikan, penggunaan kacamata tidak diperbolehkan karena dapat menarik perhatian.
Berbicara kekompakan pada sebuah regu, tidak hanya memfokuskan pada gerakan menarinya saja, akan tetapi dari segi penampilan pun sangat perlu diperhatikan. Sebuah tim renang indah harus mengenakan kostum yang sama, baik warna dan bentuknya, riasan wajah, aksesori pada bagian kepala (seperti penjepit atau pita, jika diperlukan), dan hiasan lainnya. Semua ini menjadi pelengkap dari sebuah penampilan dan mendukung penilaian yang dilakukan oleh dewan juri. Selain kostum, penggunaan irama atau iringan musik dapat menunjang penampilan dan penampilan.
Yang perlu diperhatikan pada saat penyelenggaraan kejuaraan renang indah adalah menggunakan kolam renang yang sudah difasilitasi dengan pengeras suara yang berada di bawah air. Hal ini dapat membantu para atlet tetap berkonsentrasi dan bergerak tanpa harus kesulitan karena musik tidak terdengar.
d. Sistem peraturan dan penilaian
Pada pertandingan nomor figure dan technical routine, juri menetapkan peraturan bahwa setiap peserta harus melakukan gerakan sebanyak 2 set, yaitu Technical Routine dan Free Routine. Skor tertinggi setiap atlet atau regu adalah 100 dan jumlah juri yang menilai sebanyak 10 orang yang dibagi menjadi dua kelompok.
QqPembagian kelompok juri dimaksudkan untuk pembagian tugas penilaian, juri pada kelompok satu bertugas menilai keterampilan teknis dan juri pada kelompok dua bertugas menilai kesan artistik. Setiap juri diberikan hak untuk memberi penilaian, maksimal skor 10.
QqPembagian kelompok juri dimaksudkan untuk pembagian tugas penilaian, juri pada kelompok satu bertugas menilai keterampilan teknis dan juri pada kelompok dua bertugas menilai kesan artistik. Setiap juri diberikan hak untuk memberi penilaian, maksimal skor 10.
e. Ukuran dan gambar kolam renang
Kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang indah adalah kolam renang dengan standar Olympic, di mana kedalamannya mencapai 2 meter.
3. Loncat Indah
Loncat indah merupakan cabang olahraga air yang sangat menarik, jika dibandingkan dengan olahraga air lainnya. Olahraga loncat indah ini membutuhkan kekuatan dan ketahanan, serta membutuhkan ketepatan waktu pada saat melakukan loncatan. Jika tidak tepat melakukan awalan, loncatan, dan pendaratan, maka akan mengakibatkan kecelakaan.
a. Sejarah
Loncat indah merupakan cabang olahraga yang pertama kali muncul di sebuah kompetisi di Inggris pada tahun 1905. Sama halnya dengan cabang olahraga lainnya, loncat indah adalah perpaduan gerakan akrobat di udara dan loncatan. Loncat indah terdiri atas loncatan yang dimulai dari langkah take off, kemudian masuk ke dalam air.
Tak heran. loncat indah merupakan salah satu cabang olahraga yang diminati banyak penonton pada saat pertandingan berlangsung, karena tertarik pada teknik yang dilakukan masing-masing atlet, termasuk saat melakukan tolakan, meloncat, dan masuk ke dalam air. Olahraga ini sangat menarik perhatian karena memperlihatkan aksi olahraga renang dengan menggabungkan gerakan atletik dan senam.
Loncat indah masuk menjadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade pada abad ke-18, tepatnya pada penyelenggaraan Olimpiade di St. Louis tahun 1904. Perkembangan loncat indah terlihat pada Olimpiade Sidney pada tahun 2000. Terdapat penambahan nomor pada loncat indah, yaitu loncat indah sinkronisasi. Nomor sinkronisasi dilakukan di dalam kolam renang dengan kedalaman 3 hingga 10 meter.
Pada nomor perorangan diharuskan mengikut sertakan atletnya, maksimal dua atlet, sedangkan pada nomor sinkronisasi hanya boleh satu pasangan atlet. Baik nomor perorangan dan nomor Sinkronisasi, boleh diikuti oleh atlet putra dan atlet putri.
Sebutan bagi atlet loncat indah adalah peloncat indah. Para peloncat indah ini memiliki hak sebanyak enam kali untuk merebut medali. Namun jika melihat raihan prestasi dalam olahraga ini, Negara Cina yang paling berprestasi. Salah satunya yang terjadi di Olimpiade Shanghai, negara ini berhasil meraih semua medali yang diperebutkan.
Salah satu atlet loncat indah yang berhasil dalam olahraga ini adalah Matthew Mitcham. Peloncat indah ini berhasil mendapatkan nilai sempurna dari para juri dalam nomor platform dengan kedalaman kolam mencapai 10 meter.
b. Teknik dasar loncat indah
Dalam olahraga loncat indah, terdapat beberapa teknik yang perlu dilatih. Pada awal pelatihan, teknik dasar loncat indah dapat dilakukan dari hal yang paling mudah, yaitu melakukan sebuah loncatan dari atas kolam. Semua teknik dilakukan secara bertahap. Pemula sebaiknya tidak melakukan loncat indah dari atas papan loncat.
Teknik lainnya yang perlu dilatih oleh atlet olahraga loncat indah adalah teknik dasar terjun yang terdiri atas berbagai macam cara untuk melatihnya, seperti melakukan terjun dengan sederhana, teknik terjun dengan cara berdiri satu kaki dan dua kaki, terjun dengan posisi tubuh berjongkok, dan terjun dengan posisi tubuh berdiri tegak sehingga anggota tubuh
yang pertama kali masuk ke daIam air kolam adalah ujung jari kaki. Setelah dirasa cukup berani melakukan teknik yang paling sederhana, kemudian cobalah untuk memberanikan diri untuk melakukan gerakan salto ke depan dengan satu putaran, dilanjutkan dengan gerakan salto ke belakang.
Jadi, keberanian merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, khususnya bagi pemula. Karena dengan merasa berani, akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan mampu melakukannya. Dua hal penting ini menjadi modal awal agar loncatan yang dihasilkan pun baik dan terhindar dari cedera, Terlebih saat melakukan teknik akrobatik (dilakukan oleh tahap lanjutan).
c. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam olahraga loncat indah ini adalah kolam renang dengan kedalaman 5 hingga 10 meter. Selain itu, papan loncat dengan berbagai macam ketinggian, mulai dari 1 meter, 3 meter, dan 10 meter. Sedangkan bagi atlet loncat indah, mereka mengenakan pakaian renang yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tak jarang, mengenai kostum atau pakaian renang sudah ditentukan pihak penyelenggara, baik bentuk dan bahannya.
d. Sistem peraturan
Dalam olahraga loncat indah, terdapat beberapa jenis nomor yang dipertandingkan, yaitu nomor papan loncat 3 meter, papan loncat 3 meter sinkronisasi, nomor platform 10 meter, dan nomor platform 10 meter sonkronisasi.
e. Ukuran dan gambar kolam
Kolam renang yang digunakan untuk olahraga loncat indah memiliki ukuran 30 meter x 25 meter dengan kedalaman bervariasi, hingga 7 meter. Dilengkapi dengan papan loncat indah yang memiliki ketinggian yang berbeda, mulai dari 3 meter, 5 meter, 7 meter, dan 10 meter:
4. Polo Air
Olahraga ini sekilas sama dengan olahraga sepak bola. Bermain secara beregu dan menggunakan bola serta dua gawang di dua sisi yang berhadapan. Olahraga yang menggabungkan beberapa jenis olahraga lainnya, seperti sepak bola, bola basket, renang, dan gulat.
Olahraga ini dipertandingkan di kejuaraan nasional dan internasional, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) hingga ajang olahraga terbesar di dunia, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade.
a. Sejarah
Cabang olahraga polo air berasal dari Inggris pada tahun sekitar 1800-an. Saat itu, olahraga ini dimainkan di danau atau sungai dengan arus yang cukup aman, yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk. Teknik permainannya jauh lebih mirip seperti olahraga rugby. Olahraga
rugby ini cukup dikenal sebagai olahraga yang menguras emosi dan kekerasan. Jauh berbeda dengan zaman sekarang, olahraga polo air sudah menjadi olahraga cukup elit dan dimainkan di dalam kolam renang dan dilakukan dengan teknik-teknik yang lebih menjurus pada olahraga.
Olahraga ini menekankan pada koordinasi atau kerja sama tim yang solid, terlebih olahraga ini dimainkan di dalam air. Perkembangan olahraga polo air ini pun menuju perubahan yang pesat. Sehingga, olahraga ini berhasil masuk ke dalam daftar olahraga yang dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya tahun 1904. Peraturan pertandingannya pun semakin diperbaiki, sehingga layak menjadi olahraga yang tidak hanya mengandalkan kekerasan dan emosi.
Perkembangan cabang olahraga polo air di Indonesia pun mengalami kemajuan, walaupun sempat mengalami penurunan prestasi. Indonesia tidak pernah absen mengikuti kejuaraan polo air yang diselenggarakan pada tingkat Asia. Lalu dibentuklah pembinaan dengan tujuan menjadi wadah pemuda Indonesia untuk berprestasi dalam cabang olahraga polo air. Peraturan dan pengorganisasian pun semakin diperbaiki, sehingga pencapaian prestasinya mulai diperhitungkan, khususnya di mata Asia.
b. Teknik dasar
Olahraga polo air adalah olahraga yang menitikberatkan pada kekuatan otot lengan dan kaki, di mana keduanya menjadi kesatuan yang sangat penting dalam memainkan olahraga ini.
Mengingat olahraga ini adalah olahraga yang dilakukan di atas permukaan air, sehingga kekuatan otot lengan dan kaki harus memiliki daya tahan yang baik agar pemain dapat selalu berada seimbang di atasnya. Tangan berfungsi untuk mendayung air, menangkap, dan melempar bola. Sementara kaki berfungsi untuk mendayung air dan membantu agar gerakan renang menjadi lebih cepat.
Mengingat olahraga ini adalah olahraga yang dilakukan di atas permukaan air, sehingga kekuatan otot lengan dan kaki harus memiliki daya tahan yang baik agar pemain dapat selalu berada seimbang di atasnya. Tangan berfungsi untuk mendayung air, menangkap, dan melempar bola. Sementara kaki berfungsi untuk mendayung air dan membantu agar gerakan renang menjadi lebih cepat.
Pada olahraga polo air, terdapat dua jenis latihan renang dengan teknik polo air dan teknik renang dengan menggunakan bola, sehingga seperti sedang melakukan simulasi permainan polo air. Teknik renang yang harus dikuasai oleh pemain polo air adalah teknik renang gaya bebas, teknik renang gaya punggung, teknik renang gaya dada, yang kemudian digabungkan dengan gaya menyamping.
Seluruh gaya renang ini akan sangat berguna pada saat melakukan pertahanan dan penyerangan terhadap tim lawan. Teknik berenang dengan menginjak injakkan air dan meloncat dalam air juga berguna menjaga keseimbangan tubuh untuk selalu berada di permukaan air.
c. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan yang digunakan pada olahraga polo air ini adalah topi renang yang harus dikenakan pemain. Topi ini selain bermanfaat untuk merapikan rambut pada kepala pemain. juga untuk menempelkan nomor pemain. Selain topi, kostum atau pakaian renang pun menjadi atribut wajib yang harus dikenakan pemain, terutama untuk atlet polo air putri. Dengan mengenakan pakaian renang, akan mempermudah pergerakannya dalam bermain.
Peralatan lainnya adalah bola kecil dengan diameternya yang disesuaikan dengan kemampuan tangan menggenggam. Artinya, tidak sebesar bola basket. Kolam yang digunakan pun dapat berupa kolam standar internasional atau kolam dengan ukuran 30 m X 20 m.
d. Sistem peraturan
Polo air merupakan olahraga permainan yang dimainkan secara beregu seperti olahraga sepak bola. Jumlah pemain dalam setiap regu berjumlah 7 orang pemain inti dan 4 orang pemain cadangan.
Cabang olahraga polo air sama halnya dengan cabang olahraga lainnya. di mana terdapat ketentuan dalam bermain atau peraturan, seperti jumlah pemain yang bermain dalam setiap tim dan lamanya waktu permainan, serta peraturan lainnya. Peraturan yang ditetapkan dapat berupa peraturan nasional dan internasional.
Peraturan yang perlu diperhatikan oleh pemain adalah mereka tidak boleh mengoleskan minyak pada tubuh, setiap pemain wajib mengenakan topi yang benomor dari 1 sampai 14, dan penjaga gawang diberikan nomor 1 dan 14.
Permainan dimainkan dengan cara dibagi ke dalam 4 babak yang berdurasi 8 menit tiap babaknya. Setiap babak diberikan jeda istirahat selama 2 menit. Pada saat itu pula, pergantian gawang pun dilakukan.
Baca juga: Tenis Meja Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapanganr
Baca juga: Tenis Meja Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar,Peralatran,Peraturan dan Ukuran Lapanganr
e. Ukuran dan gambar kolam polo air
Berikut keterangan gambar:
Olahraga polo air ini dimainkan dalam kolam yang berukuran 35 meter x 20 meter, dengan kedalaman hingga 2 meter. Olahraga polo air ini juga menggunakan gawang sebagai titik target untuk meraih poin, di mana cara kerjanya sama dengan Olahraga sepak bola.
Setiap pemain harus mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalamnya. Tinggi gawang sekitar 90 cm di atas permukaan air.
Setiap pemain harus mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalamnya. Tinggi gawang sekitar 90 cm di atas permukaan air.
Semoga tulisan ini bermanfaat..
Terima kasih
Daftar Pustaka
Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga.jakarta timur,dunia cerdas
Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga.jakarta timur,dunia cerdas
Demikianlah Artikel Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air
Sekianlah artikel Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/09/olahraga-air-lengkap-renang-loncat.html
0 Response to "Olahraga Air Lengkap: Renang, Loncat Indah dan Polo Air"
Posting Komentar