Judul : Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
link : Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
Ada beberapa model kurikulum PAUD yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan pada lembaga PAUD. Model kurikulum PAUD tersebut antara lain:
1. Model kurikulum PAUD High/Scope
2. Model Kurikulum PAUD Kreatif
3. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu
Berikut ini penjelasannya:
1. Model Kurikulum PAUD High/Scope
Model kurikulum PAUD high/scope dikembangkan oleh David Wiekart di Michigan, USA pada tahun 1962 sebagai sebuah proyek untuk mengatasi kegagalan pendidikan di sebuah SMA di lingkungan miskin. Proyek tersebut dimulai dengan melakukan kajian longintudinal terhadap anak usia dini (pra sekolah) dengan membandingkan anak yang mendapatkan pendidikan di nursery dengan yang tidak, sebelum masuk ke Sekolah Dasar (SD). Ternyata setelah berusia 27 tahun, anak yang mendapatkan pendidikan di nursery lebih berhasil dalam kehidupannya, seperti memiliki hubungan sosial dan emosional yang baik. Kajian tersebut berlangsung hingga anak berumur 40 tahun.
Kurikulum high/scope lebih menekankan pada upaya memberdayakan anak menjadi kreatif, mampu mengembangkan inisiatif, memiliki rasa ingin tahu, mandiri, bertanggung jawab serta mampu menjadi anak yang aktif dalam kegiatan belajar. Lingkungan belajarnya terdiri dari bermacam area yang dilengkapi dengan bahan (materialis), seperti area bermain plastisin, area bermain pasir air, area masak memasak, area melukis dan menggambar, area bermain peran, area belajar matematik, area bahasa, area pekerjaan kayu, dan lainnya.
![]() |
PAUD |
Pada kurikulum high/scope, beberapa pendidik PAUD membuat perencanaan kegiatan, melakukan pengorganisasian kegiatan, serta membimbing anak ketika belajar. Anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, antara 2-3 anak perkelompok. Kurikulum high/scope diarahkan agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif dengan melakukan lima kegiatan berikut ini:
- a.Pendidik PAUD membuat perencanaan terkait dengan apa yang hendak dilakukan oleh anak.
- b. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus dapat menjadi pengalaman bagi anak. Dengan pengalaman itu, anak dapat memiliki suatu keterampilan.
- c. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus menghasilkan suatu produk. ltulah sebabnya kegiatan tersebut dapat berbentuk proyek-proyek.
- d. Menyediakan waktu kepada anak untuk membersihkan tempat bermain serta merapikan mainannya.
- e. Memberikan waktu recall, yaitu waktu di mana anak diberikan kesempatan untuk menampilkan kembali berbagai pengalamannya dalam bekerja. Hasilnya ditulis oleh guru dalam catatan anekdot untuk mencatat tingkat kemajuan anak dalam belajarnya.
2. Model Kurikulum PAUD Kreatif
Tujuan dari kurikulum PAUD kreatif adalah untuk membantu anak menjadi peserta didik yang antusias, mendorong mereka menjadi penjelajah aktif, kreatif, tidak takut untuk mencoba ide-ide mereka. Tujuan akhirnya adalah membantu anak menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri. Aspek yang dikembangkan dalam kurikulum kreatif antara lain sosial emosional, kognitif, dan fisik.
Agar tujuan tersebut tercapai, maka para pendidik harus mampu mengarahkan agar anak mampu:
- a. Belajar dengan caranya sendiri dan dengan kecepatan masing-masing.
- b.Belajar dan mengulangi suatu pekerjaan yang telah ditunjukkan oleh orang lain.
- c.Bereksperimen untuk mencari tahu bagaimana sesuatu terjadi.
Model kurikulum PAUD kreatif ini mematok 11 area belajar bagi setiap anak, yaitu:
- Area balok, terdiri dari literatur tentang balok, matematika, fisika, sains, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, serta teknologi).
- Area bermain drama, terdiri dari literatur tentang drama, matematika, fisika, ilmu sosial, seni dan teknologi.
- Area bermain, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu tumbuhan dan hewan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area seni, terdiri dari literatur matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area pustaka, terdiri dari keaksaraan, matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area penemuan, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area pasir air, terdiri dari literatur tentang bermain pasir air, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area musik dan gerak, terdiri dari literatur tentang musik, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Pengalaman memasak, terdiri dari literatur tentang memasak, matematika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
- Area bermain outdoor, literatur tentang bermain outdoor, matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
Pada saat anak melaksanakan berbagai kegiatan di area tersebut, pendidik PAUD berperan sebagai:
- a. Pendorong bagi anak dalam bermain secara aktif dan kreatif.
- b. Penunjuk sikap yang mendorong munculnya kreativitas pada anak.
- c. Pemuji sikap kreativitas anak.
- d. Pengaju pertanyaan kepada anak ketik belajar.
- e. Membantu anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
- f. Pengamat anak dalam kegiatan bermain.
3. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu
Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini memfokuskan penyelenggaraan kegiatan belajar bagi anak berdasarkan tema-tema (pokok pikiran) tertentu yang di dalamnya terdapat berbagai materi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan fisik motori, perkembangan agama dan moral, kognitif, bahasa, serta sosial dan emosi. Berbagai tema tersebut ditentukan berdasarkan tumbuh kembang anak serta keadaan lingkungan di sekitar anak. Contoh tema yang telah ditentukan seperti binatang, profesi, tumbuhan, manusia, dan lainnya.
Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini dapat membuat anak terlibat dalam semua area bermain yang disediakan oleh pendidik PAUD. ltulah sebab dalam implementasinya, modal kurikulum PAUD tematik terpadu dilaksanakan melalui pembelajaran sentra atau yang biasa dikenal dengan Beyond Centers and Circle Time (BCCT).
Area bermain pada pembelajaran sentra diistilahkan dengan sentra. Secara istilah, sentra zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis main, yaitu main sensori motor atau main fungsional, main peran, dan main pembangunan. Ada setidaknya enam sentra yang lazim digunakan oleh Iembaga PAUD, yaitu:
a. Sentra imtak
Sentra ini bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai agama dan moral pada anak. Kegiatan yang dilakukan seperti mengenalkan anak tentang rukun islam, rukun iman, praktik wudu, praktik sholat, dan membaca al-Qur’an, dan sebagainya.
b. Sentra bahan alam
Sentra ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dengan berbagai bahan yang ada di alam. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti mencampur warna, memancing, meronce, menempel biji-bijian, dan lainnya.
c. Sentra seni dan kreativitas
Sentra ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan berkarya. Kegiatan yang dapat dilakukan seperti mewarnai, menggambar, melukis, menggunting, menempel, dan lain sebagainya.
d. Sentra bermain peran
Sentra ini bertujuan untuk mengembangkan aspek bahasa dan kemampuan dalam berinteraksi sosial anak. Kegiatan yang dilakukan seperti pengenalan pakaian adat, seragam profesi, uang mainan, alat masak masakan, dan Iainnya.
e. Sentra balok
Sentra ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan visual spasial dan logika matematika anak. Pada sentra balok terdapat berbagai macam bentuk bank, lego, replika hewan, replika manusia. mobil-mobilan, kertas, spidol, keranjang, dan berbagai alat permainan pelengkap lainnya.
f. Sentra persiapan
Sentra ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan matematika, pra menulis, serta pra membaca anak. Kegiatan yang dilakukan dalam sentra ini antara Iain mengurutkan, mengklasifikasikan, dan mengelompokkan.
Berikut adalah ilustrasi atau langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pendidik PAUD dalam pelaksanaan pembelajaran sentra:
a. Pijakan pengalaman sebelum main (selama 15 menit).
- Bersama anak duduk melingkar, memberi salam, serta menanyakan kabar kepada anak.
- Meminta kepada anak untuk memperhatikan temannya, siapa yang tidak hadir.
- Mengajak anak berdoa bersama, salah satu anak memimpin doa secara bergiliran.
- Membicarakan tema hari itu dikaitkan dengan kehidupan keseharian anak.
- Membacakan buku yang berkaitan dengan tema pada hari itu.
- Menggabungkan berbagai kosa kata baru serta menunjukkan konsep yang mendukung keterampilan kerja.
- Mengaitkan kemampuan yang diharapkan muncul pada anak dengan rencana kegiatan yang telah disusun.
- Mengenalkan semua tempat dan alat main yang sudah disiapkan untuk hari itu dan mendiskusikan gagasan bagaimana menggunakan alat main itu.
- Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main dan menjelaskan rangkaian waktu main.
- Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial.
- Merancang dan menerapkan urutan transisi main.
b. Pijakan selama anak main (60 menit).
- Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka.
- Berkeliling di antara anak-anak yang sedang bermain.
- Mencontohkan komunikasi yang tepat bagi anak yang belum pernah menggunakan alat/bahan main tertentu.
- Memberi dukungan dengan pernyataan positif (pujian dan arahan) terhadap kegiatan yang sudah dilakukan anak.
- Memperkuat dan memperluas bahasa anak dengan cara memancing dengan pertanyaan terbuka untuk memperluas variasi dan cara bermain anak.
- Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya.
- Memberikan bantuan pada anak yang membutuhkan.endorong anak untuk mencoba dengan cara Iain dari alat main tertentu sehingga anak memiliki pengalaman main yang kaya.
- Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.
- Jika kegiatan di sentra menghasilkan produk, maka hasil kerja anak perlu dikumpulkan kemudian guru mencatat nama anak, tanggal, hari, dan hasil kerja anak.
- Jika waktu main tinggal 15 menit, guru memberitahukan anak untuk bersiap menyelesaikan pekerjaannya.
c. Pijakan setelah anak main (30 menit).
- Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dengan saling menceritakan pengalamannya.
- Mengajak semua anak menggunakan waktu merapikan alat mainan sebagai pengalaman belajar yang positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.
d. Makan bekal bersama (15 menit).
- Mengecek kembali untuk memastikan bahwa setiap anak telah membawa bekal makanan dan minuman.
- Mengenalkan konsep berbagi antar teman.
- Mengajarkan tata cara berdoa sebelum dan sesudah makan yang benan.
- Melibatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah.
e. Kegiatan penutup (15 menit).
- Mengajak anak untuk membentuk lingkaran, menyanyi, berpuisi, menari, dan Iainnya yang bersifat menyenangkan dan edukatif.
- Menyimpulkan kegiatan bermain hari ini.
- Memberikan informasi tentang kegiatan besok.
- Meminta kepada salah satu anak untuk memimpin doa penutup.
- Membimbing anak agar tertib keluar kelas melalui berbagai variasi tebakan dan bermain.
- Anak bersalaman dengan pendidik PAUD dan keluar kelas dengan tertib.
Demikianlah Artikel Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
Sekianlah artikel Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/10/model-model-kurikulum-paud-lengkap.html
0 Response to "Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap"
Posting Komentar