Judul : Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati
link : Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati
Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati
Tulisan ini terdiri dari beberapa bidang kajian ilmu gizi meliputi Ilmu Gizi Dasar, Gizi Pangan, Gizi Masyarakat, Gizi Institusi, dan Gizi Klinik. Tujuan artikel ini agar mahasiswa yang sedang atau telah menjalani tiga tahun perjuangan untuk menjadi Ahli Madya Gizi dapat memahami konsep dan bidang kajian ilmu gizi.
Informasi yang akan saya sajikan disini adalah:
- Pengertian ilmu gizi
- Sejarah ilmu gizi
- Pedoman umum gizi seimbang (Lama)
- Pedoman gizi (Penyempurnaan/terbaru)
![]() |
ilmu Gizi |
Konsep Ilmu Gizi
A. Pengertian ilmu gizi
Ilmu Gizi atau Nutrition Science adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan tubuh. Menurut WHO, ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut meliputi pengolahan zat-zat gizi yang diperoleh melalui makanan untuk pertumbuhan, menghasilkan energi, dan memelihara jaringan.
Ada beberapa istilah penting yang perlu dipahami berkaitan dengan ilmu gizi, yaitu:
1. Gizi atau Nutrition adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Secara etimologi, gizi berasal dari kata ghidza yang berarti makanan.
2. Zat Gizi atau Nutrients adalah ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsi untuk menghasilkan energi, membangun, memelihara jaringan, dan mengatur proses kehidupan.
3. Bahan Makanan adalah makan dalam keadaan mentah atau belum mengalami proses pengolahan.
4. Pangan adalah istilah yang digunakan untuk bahan yang dapat dijadikan makanan dalam kondisi mentah atau matang.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi dan atau unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna jika dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tenentu atau perwujudan dari keadaan gizi dalam bentuk tertentu. Definisi lain status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi petama kali berkembang sejak zaman purba, akan tetapi terbatas pada makanan untuk mempertahankan kehidupan dan menyembuhkan penyakit. Pada zaman yunani, sekitar 400 tahun sebelum masehi, Hipocrates mengemukakan bahwa makanan adalah sesuatu yang dibutuhkan manusia.
Antoine Lavioser (1743-1794) mempelajari tentang proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri. Memasuki abad 19, seorang ahli kimia Prancis, Megendie, telah dapat membedakan zat gizi dalam bahan makanan, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Kemudian, awal abad 20 penelitian Lavoiser berkembang menjadi penelitian tentang sifat bahan makanan pokok dan pertukaran energi.
Pada tahun 1926, Marry Swartz Rose dikukuhkan sebagai Profesor ilmu gizi pertama. Sejak saat itu ilmu gizi diakui sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Perkembangan ilmu gizi di Indonesia berlangsung seiring dengan Belanda mendirikan Laboratorium Kesehatan pada tahun 1888 di Jakarta. Tujuannya yaitu menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia.
Sejak 1919 hingga 1938, Jansen dan Donath melakukan penelitian tentang Gondok di Wonosobo, kemudian didirikan Lembaga Eijkman. Kegiatan lembaga tersebut berupa survei gizi di tahun 1927-1942 bertujuan mengamati pola makan, keadaan gizi, pertanian, dan perekonomian. Lembaga ini juga berhasil melakukan analisis zat gizi bahan makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
Pada tahun 1934 didirikan Lembaga Makanan Rakyat yang diketuai oleh Prof. Poerwo Soedarmo atau dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah “Empat Sehat Lima Sempuma”.
Baca juga:
Baca juga:
C. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
“Empat Sehat Lima Sempurna”. Itulah pedoman yang hampir semua orang Indonesia paham. Akan tetapi, pedoman tersebut tidak digunakan lagi sejak tahun 1995. Hal ini sesuai dengan keputusan Kongres Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992. Kongres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Pedoman empat sehat lima sempuma telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1950. Namun, setelah adanya kongres tersebut konsep empat sehat lima sempurna dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS diwujudkan melalui 13 pesan umum gizi seimbang sebagai berikut:
1. Makanlah aneka ragam makanan. Makanan yang beranekaragam atau bervariasi dapat melengkapi kebutuhan zat gizi tubuh. Seseorang tidak akan produktif, sehat, dan tumbuh kembang jika hanya mengkonsumsi satu atau dua jenis makanan dalam sehari.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. Cukup berarti tidak kelebihan atau kekurangan. Jika kelebihan konsumsi energi, seseorang dapat mengalami kenaikan berat badan (obesitas). Sebaliknya, kekurangan konsumsi energi dapat menyebabkan Kurang Energi Protein (KEP) dan penurunan produktivitas kerja.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh, sehingga harus dicukupi dari asupan makananan hingga mencapai setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. Sama halnya dengan karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Sehingga asupan lemak harus dibatasi, jika tidak dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Oleh karena itu lemak yang dianjurkan tidak lebih dari seperempat energi tubuh.
5. Gunakan garam beryodium. Peraturan tentang garam beryodium tertuang dalam Keputusan Presiden No. 69 tahun 1994 yang mengharuskan semua garam yang tersedia di Indonesia mengandung Yodium. Tujuannya agar masyarakat Indonesia dapat terhindar dari penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Anjuran konsumsi makanan zat besi bertujuan agar masyarakat terutama wanita dapat mengurangi angkat kesakitan Anemia Gizi Besi (AGB).
7. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan makanan pendamping ASI sesudahnya. Awalnya anjuran pemberian ASI sampai 4 bulan, akan tetapi setelah dilakukan penelitian, ASI harus diberikan sampai umur 6 bulan tanpa tambahan makanan lain (Ekslusif).
8. Biasakan makan pagi. Makan pagi sangatlah penting untuk memelihara daya tahan tubuh saat bekerja. Seseorang yang tidak terbiasa makan pagi memiliki risiko menderita gangguan kesehatan seperti penurunan kadar gula darah.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya. Ajr yang bersih adalah air yang terbebas dari bahaya fisik, kimia, maupun biologis. Anjuran konsumsi air yaitu dua liter atau delapan gelas per hari.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran, mengurangi risiko obesitas, dan meningkatkan kerja organ menjadi lebih sehat.
11. Hindari minuman yang beralkohol. Selain berisiko menderita penyakit, kebiasaan minum alkohol dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan zat gizi oleh tubuh.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang terbebas dari bahaya kuman dan zat beracun. Khusus untuk masyarakat islam, makanan harus memenuhi syaratsyarat halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui saat membeli makanan kemasan yaitu isi, ukuran, bahan yang digunakan, zat gizi, dan tanggal kadaluwarsa.
Baca juga: Pedoman pengenalan makanan bayi usia 4-6 bulan
Baca juga: Pedoman pengenalan makanan bayi usia 4-6 bulan
D. Pedoman Gizi Seimbang
Tujuan pelaksanaan PUGS belum sepenuhnya tercapai karena masih ditemukan berbagai masalah.
Konsumsi pangan di masyarakat belum seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat yang belum memadai. Memperhatikan hal tersebut, Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI menyelenggarakan workshop pada tanggal 27 Januari 2014. Workshop tersebut diadakan untuk mendapat masukan dari para pakar pemerintah serta nonpemerintah, lintas sektor, lintas program, dan organisasi profesi dalam menangani persoalan tersebut maka disusunlah 10 Pedoman Gizi Seimbang.
Pedoman Gizi Seimbang merupakan penyempurnaan pedoman-pedoman yang lama dan memiliki 4 (empat) pilar prinsip dalam mewujudkan tujuannya.
1. Mengkonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin penumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali ASI untuk bayi baru lahir yang diberikan secara ekslusif selama 6 bulan.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih, perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip gizi seimbang.
3. Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi ke dalam tubuh.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan dalam batas normal. Pemantauan berat badan normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari pola hidup dengan gizi seimbang, sehingga dapat mencegah penyimpangan dari berat badan normal, dan apabila terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang telah mengalami perubahan. yang awalnya berisi 13 poin sekarang hanya berisi 10 poin.
Berikut 10 Pesan Gizi Seimbang tahun 2014
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan. Untuk menjamin kecukupan energi, protein, vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi kesehatan dapat dilengkapi dari asupan karbohidrat, lauk hewani dan nabati, sayur mayur, dan buah.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, memperoleh cukup pangan untuk memenuhi kebutuhan energi menjadikan tubuh lebih sehat yang diperoleh dari beragam jenis pangan yang dibutuhkan sehingga beragam zat gizi ditemukan dalam beragam pangan dan kita membutuhkan jenis pangan yang beragam pula untuk memenuhi semua kebutuhan.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak. Asupan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan konsumsi kalori yang terlampau banyak dan menyebabkan kerusakan gigi. Mengurangi konsumsi makanan yang memiliki rasa asin dapat membantu mengurangi resiko tekanan darah tinggi serta makanan yang rendah lemak dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit kanker.
6. Biasakan Sarapan. Pemenuhan kebutuhan pada pagi hari akan menunjang kinerja aktivitas yang dilakukan seharian.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman, asupan air yang cukup seperti 8 10 gelas sehari akan membantu fungsi utama ginjal dan mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan, mengetahui komposisi serta zat gizi dan label kadaluarsa suatu produk yang akan dikonsumsi akan memudahkan kita memilih bahan pangan yang bermanfaat dan bernilai gizi yang baik.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir. Mencuci tangan sebelum makan adalah salah satu upaya kesehatan untuk mencegah masuknya bakteri yang ada ditangan untuk masuk ke dalam tubuh.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan penahankan berat badan normal: Aktivitas fisik seperti olahraga ringan setiap 5-10 menit setiap pagi akan membuat tubuh menjadi Iebih sehat dan bugar serta memperkuat imunitas tubuh.
E. Bidang Kajian Ilmu Gizi
Ilmu gizi terdiri dari tiga bidang kajian utama, yaitu bidang gizi masyarakat, bidang gizi klinik, dan bidang food service.
1. Gizi masyarakat
Bidang ini fokus pada tindakan deteksi dini untuk keperluan pencegahan dan penanggulangan kekurangan atau kelebihan gizi di masyarakat seperti penilaian status gizi masyarakat, perencanaan program gizi, dan intervensi gizi, sena upaya peningkatan, pencegahan, dan perlidungan kesehatan.
2. Gizi Klinik
Bidang ini membahas tentang penerapan ilmu gizi dalam memberikan terapi diet atau pengaturan makanan untuk pasien dengan berbagai macam penyakit, seperti penyakit kekurangan gizi, penyakit kelebihan gizi, penyakit saluran pencernaan, dan lain lain.
3. Food Service
Bidang ini terdiri dari gizi institusi dan gizi pangan dalam rangka meningkatkan mutu dan variasi produk makanan.
a. Gizi Institusi
Mempelajari tentang pelayanan gizi untuk penyelenggaraan makanan secara massal (untuk orang banyak) seperti asrama, rumah sakit, dan perencanaan gizi untuk keadaan darurat seperti bencana alam.
b. Gizi pangan
Mempelajari tentang analisis bahan makanan secara fisik, kimiawi, mikrobiologi, serta pengolahan pangan, keamanan pangan, dan kualitas pangan.
Baca juga:
Baca juga:
Daftar pustala
Lilis Banowati, 2014. Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta. Deepublish
Lilis Banowati, 2014. Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta. Deepublish
Demikianlah Artikel Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati
Sekianlah artikel Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati dengan alamat link https://suksuksay.blogspot.com/2019/07/konsep-dasar-ilmu-gizi-oleh-lilis.html
0 Response to "Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati"
Posting Komentar